Hatta Rajasa : Harus Didukung dengan Infrastruktur
Dumai, (19/12/2010) Usai melaksanakan Dialog Pembangunan Koridor Ekonomi Nasional di Propinsi Riau, Minggu (19/12) di Balai pertemuan Sri Bunga Tanjung Dumai, Hatta Rajasa saat diwawancarai mengenai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mengatakan, salah satu yang menjadi Prioritas utama yang akan dijadikan sebagai KEK adalah Propinsi Riau.
Riau salah satu yang di prioritaskan oleh Menko Perekonomian, Hatta Rajasa sebagai KEK dari lima Kawasan Ekonomi Khusus daerah kabupaten/kota yang mengajukan usulan dari 48 kabupaten/kota
''Dari 48 kabupaten/kota yang mengajukan diri untuk dijadikan KEK, tidak semuanya memenuhi persyaratan. Prioritas kita sampai 2014 ini paling tidak 5 KEK yang sekarang sedang dievaluasi oleh tim khusus untuk menetapkan strategi dan desain utamanya, salah satu daerahnya adalah Propinsi Riau'' jelas Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, usai melaksanakan Dialog pembangunan.
Menurut Hatta, lima Kawasan tersebut akan masuk dalam lima koridor yang sebelumnya telah ditetapkan, yaitu Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Setiap masing-masing KEK akan memiliki fokus sektor Industri yang berbeda-beda.
Menanggapi pertanyaan wartawan, di Riau, daerah mana kiranya yang akan dijadikan sebagai KEK, mendengar pertanyaan ini, Hatta masih enggan menjawabnya, dengan alasan kita tunggu saja sampai surat penetapannya keluar, saya belum bisa menjawabnya sekarang. Katanya
Namun, karna desakan beberapa rekan Wartawan lainnya, yang penasaran dengan statement yang dilontarkan oleh Hatta, bahwa salah satu daerah di Riau memiliki Peluang Besar untuk dijadikan KEK, akhirnya Hatta Rajasa mau sedikit memberikan keterangan dengan hanya mengatakan, “Dumai memiliki Peluang besar, namun semuanya harus dipersiapkan dengan matang, mulai dari insfrastruktur dan persyaratan penunjang lainnya untuk bisa ditunjuk sebagai KEK,” jelas Hatta
Sambil berjalan menuju Mobil, Hatta sedikit memberi contoh dengan mengatakan, untuk KEK yang berada di Jawa, maka fokusnya bisa ke arah sektor industri manufaktur. Kemudian Sumatra bisa masuk untuk industri oilchemical dan yang berbasis mineral. Papua bisa untuk sektor energi dan pangan. Sedangkan disulawesi, kita punya Donggi-Senoro yang bisa menjadi kawasan khusus. Kita bisa bangun pabrik pupuk ataupun Industri methanol,'' jelasnya sambi berjalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar