CONTACT

Kamis, 27 Mei 2010

Sejarah Kota Dumai


Tercatat dalam sejarah, Dumai, yang semula merupakan sebuah dusun kecil dipesisir timur Propinsi Riau kini mulai menggeliat menjadi Mutiara di Pantai Timur Sumatera. Terbentuk pada tanggal 20 April 1999 yang semula merupakan sebuah Kota Administratif. Kota Dumai merupakan hasil pemekaran dari kabupaten induk yakni Kabupaten Bengkalis. Namun hari ini dusun kecil yang ditingkatkan statusnya itu telah menginjak usia ke-9 tahun, secara resmi menjadi “Kota” yang dikukuhkan dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1999.
Pada waktu awal pembentukan wilayah administrasi pemerintahan, Kota Dumai memiliki 3 wilayah Kecamatan terdiri dari 13 kelurahan dan 9 Desa dengan luas wilayah sebesar 1.727,38 Kilometer persegi serta tercatat berpenduduk sejumlah 15.699 jiwa, Namun karena perkembangan yang sangat cepat, pada hari ini Kota Dumai telah dihuni lebih dari 249.148 jiwa, dan kini telah dimekarkan menjadi 5 Kecamatan, 32 Kelurahan dan 523 Rukun Tetangga.
Filosofis dasar peningkatan status pengelolaan wilayah administrasi pemerintahan adalah untuk memperpendek rentang kendali, dan mempercepat tingkat pelayanan serta memperbesar peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, disamping menangkap peluang pengembangan ekonomi yang sangat menjanjikan. Batas Wilayah, secara geografis, Kota Dumai berada pada posisi antara 101 23
Dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Dumai, kita telah mengenal Walikota Administratif yaitu Almarhum Wan Dahlan Ibrahim, Drs. H. Rusli Idar, Drs. H. Azwin Yacob, H.Fadlah Sulaiman, SH dan Drs. H. Zainuddin Abdullah. Namun sejak terbentuk Kota Dumai sampai hari ini diusianya yang ke- 9 tahun, Kota Dumai telah pimpin oleh 4 tokoh yang dipercayai untuk menjalankan amanah rakyat. Keempat tokoh tersebut adalah :
1. Drs. H. Zainuddin Abdullah, yang menjabat sebagai Walikota Dumai sejak tanggal 27 April 1999 s/d tanggal 27 April 2000.
2. Drs. H. Wan Syamsir Yus, yang menjabat Walikota dan H. Suarman. AR sebagai Wakil Walikota Dumai priode tanggal 27 April 2000 s/d 27 April 2005.
3. Drs. H. NASRUN EFFENDI, MT, yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Walikota Dumai mulai tanggal 28 April 2005 sampai dengan 12 Agustus 2005.
4. Drs. H. Zulkifli AS, M.Si, yang menjabat Walikota Dumai dan dr. H. Sunaryo menjabat sebagai Wakil Walikota Dumai Periode 2005 –2010 terhitung tanggal 12 Agustus 2005
5. H. Khairul Anwar, SH, Yang menjabat Walikota Dumai dan H. Agus Widayat menjabat sebagai Wakil Walikota Dumai Periode 2010-2015 terhitung tanggal 12 Agustus 2010.
Dalam menjalankan roda pemerintahan sebagai pengemban amanah Undang-Undang serta dalam pemberian pelayanan publik untuk memperpendek rentang kendali dan membuka keterisolasian antar daerah, Kota Dumai saat ini telah memiliki 5 (lima) Kecamatan dan 32 Kelurahan serta 516 Rukun Tetangga (RT). Disamping itu untuk membantu penyelenggaraan Pemerintahan telah dibentuk Sekretariat Daerah Kota, Sekretariat DPRD, 10 (sepuluh) Dinas Daerah, 4 (Empat) Badan, dan 3 (tiga) Kantor sebagai lembaga Tekhnis Daerah.

Visi pembangunan daerah merupakan pandangan ke depan yang menggambarkan arah, dan tujuan yang ingin dicapai guna menyamakan komitmen seluruh pihak yang berkepentingan dalam menjalankan roda pemerintahan dan melaksanakan pembangunan Kota Dumai.
Visi pembangunan Kota Dumai yang hendak diwujudkan pada masa depan adalah :

Terwujudnya Kota Dumai Sebagai Pusat Pelayanan ”Pengantin” (Pelabuhan, Perdagangan ,Tourism dan Industri) yang ”Berseri”   ( Bersih, Semarak, Rukun dan Indah) di Kawasan Pantai Timur Sumatera Sebagai Penggerak Kemajuan Ekonomi dan Budaya Melayu yang Agamis menuju Dumai Kota ”Sehat ” ( Sejahtera, Harmonis,  Aman dan Tertib ) Pada Tahun 2020.
Lebih lanjut guna mewujudkan Visi Kota Dumai tersebut serta berdasarkan komitmen Pembangunan Jangka Menengah Kota Dumai telah dirumuskan pula Misi Pembangunan Kota Dumai untuk dilaksanakan secara sistemik, holistic, dan berkesinambungan oleh seluruh stakeholders Kota Dumai.
Sampai saat ini Pemerintah Kota Dumai telah melaksanakan berbagai kegiatan yang berpihak kepada kepentingan rakyat banyak, mulai dari sektor pendidikan yang menelorkan konsep sekolah unggulan ( Mulai dari tingkat TK, SD, SLTP dan Tingkat SMU) serta pembebasan biaya sekolah untuk tingkat sekolah dasar, pengobatan gratis disektor kesehatan untuk mereka yang berobat di Puskesmas dan Rumah Sakit Type C, dan di Sektor Kependudukan memberikan pelayanan KTP gratis dan Akte Kelahiran gratis bagi masyarakat miskin serta Nikah Masal gratis bagi masyarakat miskin yang belum mempunyai akta Nikah serta pemberian perhatian khusus kepada masyarakat miskin/rumah tangga miskin berupa pemberian bantuan dibidang ekonomi, sosial dan bidang lainnya .
Kemudian untuk pendidikan tinggi di Kota Dumai saat ini telah berdiri Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam, Sekolah Tinggi Teknologi, Sekolah Tinggi Managemen Informatika, Akademi Managemen Informatika Komputer, Akademi Perawat Kesehatan dan Kebidanan Sri Bunga Tanjung, Serta Akademi Akutansi Riau. Terakhir keberhasilan Dumai dibidang pendidikan ini adalah kerjasama Pemerintah Kota Dumai dengan beberapa Universitas Terkemuka di Indonesia yaitu Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, serta Universitas Indonesia.
Kota Dumai dalam memainkan peranannya kedepan, telah memiliki empat kawasan Industri yang strategis yaitu Kawasan Industri Pelintung, Kawasan Industri Lubuk gaung, Kawasan Industri Dock Yard, Kawasan Industri Bukit Kapur. Salah satu kawasan inidustri ini telah menjadi kawasan industri yang paling pesat kemajuannya di Propinsi Riau yakni kawasan industri Pelintung dimana Kawasan Industri ini akan dijadikan pula sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia (KEKI). Disamping itu dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, telah dibentuk pula Kantor Pelayanan Terpadu yang diharapkan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara lebih baik dan transparan.
Hari ini Dumai sudah sangat jauh berbeda dari Dumai sembilan tahun yang lalu, apa lagi dengan Dumai dua puluh tahun yang lalu. Hari ini kita sudah mulai merambah ke dunia yang baru yaitu Sebuah Kota. Kita tidak lagi berbicara kemunduran dan ketertinggalan, tetapi kita telah berbicara kemajuan, kenyamanan dan kemakmuran serta prospek ke depan. Mari kita bergandeng tangan, mengejar kemajuan demi kemajuan dan kemakmuran kita bersama.